Kita Perlu Berguru dari Agus Buntung

Kita Perlu Berguru dari Agus Buntung

Oleh: Jonru Ginting

“Apa? Berguru dari Agus Buntung? Gak salah nih?”

Mungkin itu reaksi pertama Anda saat membaca tulisan ini. Ya, saya sangat maklum, sebab Agus Buntung adalah seorang pria yang baru-baru ini ditangkap karena kasus pel*c*han.

“Bagaimana mungkin kita bisa berguru dari orang jahat???”

Tenang! Jangan sewot dulu, hehehe… Saya akan jelaskan pelan-pelan. Simak tulisan ini sampai selesai, ya.

Jadi begini:
Anda pasti setuju bahwa kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa apapun, termasuk peristiwa buruk, termasuk dari perbuatan buruk, kan?

Oke, jadi begini Sahabat Sekalian…,
Dulu ketika kasus Agus Buntung ini pertama kali muncul, banyak netizen yang justru mencibir polisi. Mereka bilang, “Bagaimana mungkin seorang pria buntung memperk*s* wanita? Jangankan berbuat seperti itu, memakaian baju sendiri aja gak bisa! Polisi ini makin aneh aja!”

Tapi belakangan terbukti, bahwa Agus Buntung memang benar-benar ditangkap karena kasus tersebut.

“Kok bisa?”

Nah, sekarang mari kita analisis. Coba bayangkan jika Anda adalah Agus Buntung, seorang pria yang tidak punya tangan sejak lahir. Walau punya keterbatasan seperti itu, namun Anda ingin bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh manusia normal.

Tapi dengan keterbatasan seperti itu, bagaimana caranya?

Nah, mari kita bagi pembahasannya menjadi dua bagian, yaitu:

1. Melakukan Hal Buruk
2. Melakukan Hal Baik

1. Melakukan Hal Buruk

Ini sama dengan tuduhan yang saat ini diarahkan pada Agus Buntung. Anda ingin bercinta dengan sebanyak mungkin wanita. Tapi dengan kondisi tubuh yang seperti itu, bagaimana caranya?

Jika Anda mendekati wanita dengan cara yang normal, pasti hasilnya akan mengecewakan. Tak akan ada wanita yang mau.

Oleh karena itu, Anda harus memikirkan CARA LUAR BIASA, yakni cara yang bisa membuat banyak wanita takluk pada Anda.

Karena caranya luar biasa, maka Anda harus belajar, kan? Belajar tentang ilmu hipnotis misalnya. Atau ilmu-ilmu lainnya.

Anda pun harus bisa mengatur STRATEGI LUAR BIASA agar rencana jahat Anda bisa berjalan dengan lancar.

Dengan cara itu, maka Anda yang bertangan buntung pun bisa dengan mudah menaklukkan banyak wanita!

2. Melakukan Hal Baik

Sekarang coba persepsikan bahwa Anda adalah orang baik, tapi punya keterbatasan seperti Agus Buntung. Anda ingin melakukan hal-hal luar biasa dalam hidup Anda, misalnya menjadi pengusaha sukses dengan omset miliaran perbulan.

Bagaimana caranya?

Caranya sebenarnya sama seperti nomor 1 di atas: Anda harus memikirkan CARA LUAR BIASA, mengatur STRATEGI LUAR BIASA. Anda harus belajar banyak hal, agar Anda yang bertangan buntung pun bisa menjadi pengusaha sukses.

Nah, sampai di sini saya yakin Anda mulai paham. Yang dilakukan oleh Agus Buntung adalah sesuatu yang sebenarnya sudah saya lakukan sejak lama, yakni:

Menyiasati Kelemahan

Sejak dulu saya selalu punya prinsip bahwa kelemahan kita bukan untuk ditangisi, bukan untuk disesali, tapi untuk DISIASATI.

Sebagai manusia biasa, saya juga punya kelemahan. Salah satu kelemahan saya adalah: pemalu, minderan, tidak pede jika jualan atau ngajak-ngajak ikut bisnis.

Itulah salah satu kelemahan saya, dan saya sangat menyadari itu.

Maka yang saya lakukan adalah MENYIASATI KELEMAHAN.

Apakah Anda tahu kenapa saya rajin menulis di media sosial? Kenapa saya sejak dulu sangat serius mengasah keahlian menulis?

Ya, itu karena saya tidak punya keahlian yang bisa dibanggakan selain menulis. Karena saya sadar bahwa keahlian menulis bisa menjadi solusi untuk menyiasati kelemahan saya.

Saya orangnya tidak pintar bergaul, plus minderan pula. Ketika ketemu dengan seorang tokoh nasional misalnya, saya tidak berani ngajak kenalan.

Maka saya pun rajin menulis. Dari kegiatan menulis itulah, akhirnya banyak yang kenal saya. Dan salah satu hasilnya: Justru tokoh terkenal itu yang akhirnya mendatangi saya!

Alhamdulillah. Itulah hasil dari MENYIASATI KELEMAHAN.

Jadi Sahabat Sekalian…,
Inilah konteks dari “Berguru dari Agus Buntung” tersebut. Agus Buntung telah menerapkan strategi “menyiasati kelemahan”, yang secara kebetulan sudah saya terapkan juga sejak lama.

Jika Agus Buntung menerapkan kiat itu untuk melakukan hal buruk, mari kita terapkan untuk melakukan hal-hal baik.

Semoga bermanfaat, ya. Salam Sukses Selalu!

Jakarta, 19 Desember 2024
Jonru Ginting